-->

Iklan

Ragam Teguran Nyeleneh dari Operator CCTV 'Bersuara' di Bandung

Editor
Senin, 11 September 2017, September 11, 2017 WIB Last Updated 2017-09-27T14:04:58Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


Bandung - Banyak cara dilakukan oleh operator Area Traffic Control System (ATCS) untuk memberikan imbauan dan teguran terhadap masyarakat yang melakukan pelanggaran di persimpangan jalan di Kota Bandung.

Salah seorang operator ATCS Abdullah (20) mengatakan setiap kali bertugas dia dan teman-temannya selalu memberikan imbauan dan teguran dengan cara nyeleneh tapi tetap sopan.

Seperti halnya saat menegur seorang pengendara motor yang membonceng penumpang tapi tidak menggunakan helm. Saat menemukan hal itu Abdullah akan langsung cepat memberikan imbauan dan teguran pada pelanggar.

"Pengendara motor matic warna hitam lebih baik jual motornya dan beli helm. Helm itu digunakan di kepala bukan di dengkul, di tangan, apalagi di tangki bensin," ujar Abdullah menirukan teguran yang biasa di lontarkan saat ada pelanggar, Senin (11/9/2017).

Abdullah mengatakan teguran tersebut tidak bermaksud main-main melainkan di balik itu ada sebuah pesan yang ingin disampaikan agar pelanggar 'taubat'. "Logikanya kan masa bisa beli motor tapi tidak bisa beli helm. Yang penting itu helm atau motornya?" katanya.

Selain itu Abdullah juga kerap menegur pengendara yang berhenti melebihi batas garis putih. "Silakan pengemudi motor untuk mundur ke belakang garis putih. Anda sudah offside," tiru Abdullah kembali.

Selain soal helm dan marka jalan, Abdullah dan operator lain juga kerap menemukan pelanggaran jenis lain. Seperti pengendara motor yang berboncengan tiga orang.

"Pernah tegur yang seperti itu. Saya imbau jangan berboncengan bertiga. Akhirnya ada yang turun dan motor tiba-tiba putar balik," ucapnya.

Menurut Abdullah imbauan atau teguran yang tidak formal tersebut adalah bentuk spontanitas para operator yang bertugas. Bahkan setiap operator memiliki gaya tersendiri saat mengedukasi para pelanggar.

"Yang penting bahasanya itu tidak kasar. Dan pesan edukasi yang kita berikan bisa sampai supaya tidak lagi ada pelanggaran," tutur Abdullah. 

Komentar

Tampilkan

Terkini